Dinamika Kependudukan di Kabupaten Klungkung: Tantangan dan Strategi Penataan Kabupaten Klungkung, salah satu wilayah administratif terkecil di Provinsi Bali, memiliki karakteristik kependudukan yang unik. Dengan luas wilayah sekitar 315 km² dan jumlah penduduk yang diproyeksikan mencapai 209.870 jiwa pada tahun 20251, Klungkung menghadapi tantangan tersendiri dalam mengelola dinamika demografis, terutama terkait dengan arus masuk penduduk non permanen atau yang dikenal sebagai duktang. Pertumbuhan Penduduk dan Komposisi Demografis Menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Klungkung terdiri dari sekitar 105.280 laki-laki dan 104.590 perempuan. Meskipun pertumbuhan penduduknya relatif stabil dibandingkan kabupaten lain di Bali, Klungkung tetap menjadi tujuan migrasi internal, terutama dari wilayah timur Indonesia dan kabupaten tetangga. Hal ini disebabkan oleh faktor ekonomi, seperti peluang kerja di sektor pariwisata, perdagangan, dan jasa. Tantangan Penduduk Non Permanen Salah satu isu utama dalam pengelolaan kependudukan di Klungkung adalah keberadaan penduduk non permanen yang tidak melaporkan diri secara administratif. Dalam razia yang dilakukan oleh Satpol PP Klungkung pada Juni 2025, ditemukan sebanyak 130 orang duktang belum melapor diri di Kelurahan Semarapura Klod234. Mereka tersebar di berbagai titik pemukiman padat seperti Jalan Matahari, Jalan Kecubung, Jalan Kenyeri, dan Jalan Jempiring. Ketidaktertiban administrasi ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi gangguan keamanan dan kesulitan dalam pendataan sosial. Oleh karena itu, pemerintah daerah melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) bekerja sama dengan Satpol PP dan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Klungkung melakukan penertiban dan tes urine terhadap para pendatang. Hasilnya, 20 orang duktang yang dites urine dinyatakan negatif narkotika, sebagai bagian dari upaya menjaga Klungkung bebas dari penyalahgunaan narkoba. Strategi Penataan dan Solusi Pemerintah Kabupaten Klungkung telah mengambil beberapa langkah strategis untuk mengelola dinamika kependudukan ini. Pertama, dilakukan pendataan ulang dan pembaruan Surat Lapor Diri bagi penduduk non permanen. Pendatang yang tidak memiliki surat aktif diminta menyerahkan KTP untuk diproses di kantor kelurahan setempat. Kedua, dilakukan edukasi kepada masyarakat dan pemilik kos atau kontrakan agar melaporkan keberadaan penyewa baru. Hal ini penting untuk menciptakan sistem informasi kependudukan yang akurat dan terkini. Ketiga, pemerintah juga mendorong penggunaan teknologi informasi melalui aplikasi layanan kependudukan digital yang memudahkan warga dalam mengurus dokumen seperti KTP, KK, dan akta kelahiran. Kesimpulan Kependudukan di Klungkung mencerminkan dinamika sosial yang kompleks, di mana pertumbuhan penduduk dan mobilitas internal harus diimbangi dengan sistem administrasi yang tertib dan responsif. Penanganan terhadap penduduk non permanen menjadi prioritas, tidak hanya untuk alasan keamanan, tetapi juga untuk memastikan bahwa setiap individu yang tinggal di Klungkung mendapatkan hak dan kewajiban yang setara. Dengan kolaborasi lintas instansi dan partisipasi aktif masyarakat, Klungkung dapat menjadi contoh kabupaten kecil yang mampu mengelola kependudukan secara inklusif dan berkelanjutan.

Piramida Penduduk Kabupaten Klungkung tahun 2024

Piramida Penduduk tersebut menjelaskan struktur umur penduduk dan implikasinya terhadap tuntutan penyediaan pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kebutuhan dasar penduduk (baik balita, remaja, dewasa, laki – laki, perempuan dan lansia) sekaligus melihat potensi tenaga kerja serta membayangkan kebutuhan akan tambahan kesempatan kerja yang harus diciptakan. Grafik piramida penduduk menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten Klungkung terbanyak adalah … Baca Selengkapnya

Mengenal Ida Dewa Agung Jambe di Hari Puputan Klungkung

Tanggal 28 April setiap tahunnya, diperingati sebagai Hari Puputan Klungkung. Adapun perang tersebut dipimpin oleh Raja Klungkung, I Dewa Agung Jambe beserta keluarga dan rakyatnya. Mereka bertempur habis-habisan atau disebut ‘puputan’, hingga Raja bersama pengikutnya gugur. Untuk menghargai jasa para Raja dan masyarakat Bali dibuatlah peringatan Hari Puputan Klungkung yang diperingati setiap tanggal 28 April. Lalu … Baca Selengkapnya

Mengenal Core Value ASN

BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Adanya Core Values ASN ini sebagai sari dari nilai-nilai dasar ASN sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dalam satu kesamaan persepsi yang lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh ASN. Sedangkan #banggamelayanibangsa merupakan Employer Branding ASN jaman now yang melayani sepenuh hati. Core … Baca Selengkapnya

Pembatasan Penggunaan Plastik Sekali Pakai dalam Transaksi Pengadaan

Menindaklanjuti Surat Edaran Sekretaris Daerah Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2025 Tentang Implementasi Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 Tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, dengan ini disampaikan beberapa hal sebagai berikut: 1. Penyedia makanan dan minuman di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali tidak diperkenankan untuk menayangkan/menjual produk yang berisikan komponen air minum dalam … Baca Selengkapnya

Presiden Prabowo Lantik Bupati dan Wakil Bupati Klungkung

Bupati Klungkung I Made Satria dan Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Gde Surya Putra secara resmi dilantik Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (20/2). Sebelum memasuki Istana Kepresidenan, seluruh kepala daerah yang akan dilantik mengikuti barisan kirab menuju Istana Kepresidenan tempat pelantikan. Kirab dipimpin Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Wamendagri Bima … Baca Selengkapnya